Selasa, 13 Maret 2012

Renungan Harian ~ 31.03.2012. Hubungan dalam Keluarga (4 - Habis).

4.Sikap seorang Bapa terhadap anaknya.

Bapa-bapa jangan menimbulkan sakit hati dan tawar hati pada anak-anaknya. Tuhan sangat memperhatikan amarah anak bukan amarah bapa-bapa, mengapa? Amarah bapa hanya sementara, karena, setelah lewat perasaan kesal dan logikanya jalan, maka dia sudah kembali mengasihi anak-anaknya. Akan tetapi amarah anak akan membawa anak itu keluar dari rumah atau menjauh dari ayahnya. Ia akan menjauh dari pengaruh bapanya. Kemarahan seorang anak terhadap bapanya sering mendatangkan kutuk bagi dirinya sendiri. Hal inilah yang Tuhan tidak sukai. Jika ada seorang anak marah pada bapanya, maka dia tidak akan lagi menghormati ayahnya itu. Pemberontakan mungkin bisa terjadi. Pemberontakan menyebabkan anak tidak lagi ingin menaati orang tuanya. Banyak anak-anak pemberontak akan melakukan apa yang tidak disukai atau yang dilarang oleh orang tua mereka. Mereka tahu bahwa itu sangat dibenci oleh ayah mereka, justru itu yang ia lakukan, mengapa? Itulah kutuk. Ia ingin memuaskan dirinya dengan mempermalukan orang tuanya. Itulah sebab mengapa Maleakhi menuliskan jika hati bapa tidak balik pada anak-nya dan hati anak tidak balik pada bapanya, maka Aku akan datang membinasakan bumi. Oleh karena itu sepatutnya bapa-bapa menahan dan mengawasi dirinya agar tidak menimbulkan kepahitan kepada anak-anaknya.

Untuk menjaga agar aturan-aturan ini dapat dilaksanakan maka tidak ada yang lebih baik agar setiap keluarga memiliki mezbah ditengah keluarga mereka. Mezbah yang menyebabkan Tuhan hadir di dalam keluarga itu Kehadiran Tuhan yang akan menyebabkan timbulnya keharmonisan. Oleh karena itu adalah sangat penting untuk setiap kita mendorong agar ditiap-tiap rumah kita ada mezbah yang berasap, artinya ada korban yang sedang di persembahkan. Persembahan berupa pujian, nyanyian maupun ketaatan kepada perintah Tuhan menyebabkan kehadiran Tuhan yang Maha Kudus. Ketaatan adalah persembahan yang menyenangkan Tuhan. Ketaatan artinya mendengar dan melakukan, merupakan persembahan yang melebihi korban sembelihan dan lebih baik dari lemak domba-domba jantan. Mari kita bangunkan mezbah yang diatasnya ada korban yang terbakar.

IMPLEMENTASI :

Kasih Kristus diwujudkan melalui dasar hidup suami istri yang merepresentasikan suasana keluarga sorgawi didalam keluarga kita. Bagaimana kita dapat mewujudkan nilai-nilai kekeluargaan sorga di rumah kita? Berikut 10 langkah praktis yang dapat kita mulai terapkan untuk mewujudkan Kasih Kristus di dalam keluarga kita :

Bersepakatlah untuk mewujudkan suasana keluarga sorgawi terjadi dirumahmu.

Mulailah dengan sikap istri yang tunduk kepada suami, seperti kepada Tuhan.

Posisikanlah dalam hatimu, pikiran dan perbuatanmu bahwa suami adalah kepala bagi istri.

Sesulit apapun untuk mengasihi, suami harus dapat mengasihi istrinya dan menyerahkan dirinya.

Kasih suami harus dinyatakan melalui kehidupan yang senantiasa kudus.

Kasih suami harus direalisasikan dalam mengajarkan kebenaran firman dikeluarganya.

Kasih suami harus ditunjukkan dengan merawat, serta memperhatikan kebutuhan istri dan keluarganya.

Mentaati dan menghormati orang tua, merupakan sikap respon kepada kerinduan Allah.

Ketaatan dan hormat kepada orang tua dapat memberi umur panjang dan kebahagiaan. Rindukanlah hal itu!

Bangunlah pilar kehadiran Tuhan di dalam rumahmu, melalui dasar kasih yang Tuhan kehendaki.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar